^^ About Me ^^

Hell NO!



Kadang gua mikir, atau mungkin sering, apa ada seseorang yang lahir kedunia ini.. tanpa satu tujuanpun. Banyak yang sering bilang ke gua 'Lu hidup, hargai itu...' Tapi gimana cara gua menghargai hidup gua? Ada orang yang hidup cuma lewat aja didunia, apa hidupnya memiliki arti? Bukannya cuma menuh-menuhin bumi dan mengurangi pasokan oksigen? Bahkan mengambil lahan kosong untuk kuburannya yang seharusnya dapat dipakai untuk hal yang lebih berguna? Untuk apa hidup yang seperti itu? Mungkin pikiran gua yang terlalu dangkal atau apalah, tapi tetep aja gua nggak pernah bisa ngilangin pertanyaan macem begitu dari pikiran gua.
 
Ada seseorang yang sangat jenius, disenangi banyak orang, tetapi hidupnya berakhir di umur 16 tanpa sempat melakukan apapun... Apa arti dari hidupnya? Bukankah lebih baik dari awal dia memang seharusnya tidak dilahirkan? Sama seperti hidup gua, gua cuma seonggok manusia nggak berguna yang kerjaannya cuma bisa buat masalah. Bahkan mungkin banyak yang terganggu akan kehadiran gua. Kebanyakan orang bisa melalui hidupnya tanpa ada gua yang bikin hidup mereka ribet dan kacau. Apa maksud dari adanya gua didunia? Pertanyaan terbesar yang sampai sekarang nggak bisa gua jawab.


Aneh? Silahkan siapapun boleh nyebut gua aneh, karna begitulah gua. Kadang gua merenung, berfikir... adakah orang yang bakal sedih ketika gua pergi? Pergi dalam artian meninggal, oke... Anggap pikiran gua udah terlalu jauh, tetapi memang setiap manusia pasti meninggal, iya kan? Setiap gua merenung seperti itu, gua mikir... Nggak akan ada satu orangpun yang sedih kalau gua pergi, selama ini disekolah... Gua bukan siapa-siapa, di organisasi yang gua ikutin, gua cuma pembuat masalah, di lingkungan keluarga gua, gua cuma seorang anak/kakak/adik yang sangatlah mengecewakan, bahkan... Gua udah merenggut banyak kebahagiaan orang-orang dari apa yang udah gua kerjakan... Banyak pula yang dendam sama gua, bukankah lebih baik gua nggak ada dari awal?

Terkadang pikiran manusia memang bisa menjadi sangatlah picik dan terlalu cepat menarik kesimpulan. Gua berfikir seperti itu tanpa bertanya pada orang-orang yang ada disekitar gua, tapi gua anggap itulah adanya. Bukannya gua nggak menghargai beberapa orang yang hadir dalam hidup gua, hell no! Sama sekali bukan, tapi gua cuma memikirkan hal-hal yang mungkin terjadi dan hal yang lebih baik terjadi. Jujur aja, selama ini gua nggak pernah merasa memiliki satupun sahabat, terserah orang lain ada yang nganggap gua sahabatnya atau bukan, tapi emang itu yang gua rasain.

Temen yang gua anggap paling dekat, dulu saat masih SMP, nganggap gua cuma bisa ngancurin hubungannya... Makanya dia selalu ngerahasiain apapun yang terjadi, bahkan gua nggak tau apa-apa tentang mereka. Saat gua SD, gua cuma cewek kuper disekolah, yang nggak pernah mau bergaul sama siapapun... Bahkan ketika ada seseorang yang mau temenan sama gua, sengaja gua jadiin musuh karena gua ogah punya teman... Entah apa yang gua pikirin saat itu.Diluar sekolahpun nggak ada bedanya, gua nggak pernah keluar rumah SAMA SEKALI kecuali ada acara keluarga atau masalah dadakan di rumah, gua baru mulai bergaul sama teman-teman sekitaran rumah saat SMP, itupun dengan terpaksa dan sedikit ancaman dari 'malaikat pelindung' gua.

Mungkin yang buat gua enggan bergaul karena teman pertama gua, teman semasa kecil gua.. meninggal saat gua baru berumur 7 tahun. Hey! Gua baru masuk SD saat itu, bayangkan betapa marahnya gua sama dia, ngilang begitu aja. Gua baru ngerti dia udah nggak ada saat gua kelas empat, dan jangan anggap gua lemot! Gua masih kecil saat itu. Mungkin sekarang, pergaulan gua udah lumayan dibandingkan dulu, tetapi tetap aja ada sedikit rasa 'risih' setiap gua lagi ngumpul-ngumpul bareng mereka. Seakan-akan ada sebuah suara dikepala gua yang bilang 'Hey! You're not meant to be here'... You know what I mean?

Terkadang gua merasa prihatin terhadap diri gua sendiri, dan bahkan gua sering iri sama teman-teman gua. Mereka dengan bebasnya bilang 'Eh, gua suka dia lo, keren.' dan gua nggak ngerti apa arti kata 'suka' itu! Ck! Udah cukup gua ngebohongin temen-temen sekelas gua saat SMP, pura-pura suka dengan salah satu teman sekelas agar mereka menganggapku normal seperti mereka. Dan berakhir dengan menyesalnya gua nggak bisa ngajak orang itu buat karya sastra untuk lomba, karena sepertinya dia canggung terhadap gua. Dan saat itu gua pengen berteriak, "How stupid you are! Gua belum bilang gua mau ngapain dan lu langsung nolak? Hellooo!!! Hadiahnya lumayan mas! Lu apa punya duit segitu?!" Oke, anggap itu berlebihan.

Dan saat SMA, aku kembali ditanya oleh salah seorang temanku, 'Hey, apa kamu nggak punya orang yang kamu suka? Nggak pernah aku denger kamu ngomongin cowok'. Dan aku kembali frustasi, hello girls! This life is NOT only about love, open your eyes please! Yah, gua nggak akan munafik bilang gua nggak kenal apa yang namanya pacaran, karna memang gua pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan beberapa orang, dan itu hanya karena nggak tega! Hey! Mereka udah ngerahin keberanian mereka buat nembak cewek ketus kayak gua, dan gua tolak? Dan gua nggak akan munafik bilang mereka jelek, mungkin itu salah satu alasan gua nerima, karena cakep? Meskipun akhirnya mereka sadar, gua sama sekali nggak punya 'rasa' buat mereka.

Mungkin gua pernah menyangka gua ngerasa falling to someone yang gua kenal dari dunia maya, tetapi belakangan baru  gua sadar, itu bukan rasa suka, tetapi perasaan exited karena ada seseorang yang mirip dengan 'malaikat pelindung' gua yang sekarang entah dimana. Bahkan terkadang gua meragukan kenormalanku sendiri, hei! Nggak bisakah gua hidup normal seperti orang lain, tanpa ada tekanan karena perasaan bersalah yang berasal karena 'aku hidup'. Terkadang ada juga perasaan sedih yang tiba-tiba menyusup karena merasa gua kurang berharga dimata orang lain, gua kurang berharga untuk bisa memiliki sahabat yang memang benar-benar takut untuk lepas dari gua. Hahaha, pikiran gua terlalu dangkal ya?

Entah kenapa gua bisa nulis kayak begini = =". Yeah, gua akui belakangan gua ngerasa depresed dan nggak ada seorangpun yang bisa gua ajak buat berbagi, nggak kayak dulu saat masih ada dia. Hell! Bahkan beberapa kali gua sempat nyuri-nyuri pandang kearah Hp, berharap namanya tiba-tiba muncul dilayar Hp gua. Entah apa yang menodai(?) fungsi kerja otak gua. Ck! Somebody, please help me get this thing out from my mind. Arrrgghh!

No comments:

Followers