Kadang gua mikir, atau mungkin sering, apa ada
seseorang yang lahir kedunia ini.. tanpa satu tujuanpun. Banyak yang sering
bilang ke gua 'Lu hidup, hargai itu...' Tapi gimana cara gua menghargai hidup
gua? Ada orang yang hidup cuma lewat aja didunia, apa hidupnya memiliki arti?
Bukannya cuma menuh-menuhin bumi dan mengurangi pasokan oksigen? Bahkan
mengambil lahan kosong untuk kuburannya yang seharusnya dapat dipakai untuk hal
yang lebih berguna? Untuk apa hidup yang seperti itu? Mungkin pikiran gua yang terlalu
dangkal atau apalah, tapi tetep aja gua nggak pernah bisa ngilangin pertanyaan
macem begitu dari pikiran gua.
Ada seseorang yang sangat jenius, disenangi
banyak orang, tetapi hidupnya berakhir di umur 16 tanpa sempat melakukan
apapun... Apa arti dari hidupnya? Bukankah lebih baik dari awal dia memang
seharusnya tidak dilahirkan? Sama seperti hidup gua, gua cuma seonggok manusia
nggak berguna yang kerjaannya cuma bisa buat masalah. Bahkan mungkin banyak
yang terganggu akan kehadiran gua. Kebanyakan orang bisa melalui hidupnya tanpa
ada gua yang bikin hidup mereka ribet dan kacau. Apa maksud dari adanya gua
didunia? Pertanyaan terbesar yang sampai sekarang nggak bisa gua jawab.
Aneh? Silahkan siapapun boleh nyebut gua aneh,
karna begitulah gua. Kadang gua merenung, berfikir... adakah orang yang bakal
sedih ketika gua pergi? Pergi dalam artian meninggal, oke... Anggap pikiran gua
udah terlalu jauh, tetapi memang setiap manusia pasti meninggal, iya kan? Setiap gua merenung seperti itu, gua mikir... Nggak
akan ada satu orangpun yang sedih kalau gua pergi, selama ini disekolah... Gua
bukan siapa-siapa, di organisasi yang gua ikutin, gua cuma pembuat masalah, di
lingkungan keluarga gua, gua cuma seorang anak/kakak/adik yang sangatlah
mengecewakan, bahkan... Gua udah merenggut banyak kebahagiaan orang-orang dari
apa yang udah gua kerjakan... Banyak pula yang dendam sama gua, bukankah lebih
baik gua nggak ada dari awal?
Terkadang pikiran manusia memang bisa menjadi
sangatlah picik dan terlalu cepat menarik kesimpulan. Gua berfikir seperti itu
tanpa bertanya pada orang-orang yang ada disekitar gua, tapi gua anggap itulah
adanya. Bukannya gua nggak menghargai beberapa orang yang hadir dalam hidup
gua, hell no! Sama sekali bukan, tapi gua cuma memikirkan hal-hal yang mungkin
terjadi dan hal yang lebih baik terjadi. Jujur aja, selama ini gua nggak pernah
merasa memiliki satupun sahabat, terserah orang lain ada yang nganggap gua sahabatnya
atau bukan, tapi emang itu yang gua rasain.
Temen yang gua anggap paling dekat, dulu saat
masih SMP, nganggap gua cuma bisa ngancurin hubungannya... Makanya dia selalu
ngerahasiain apapun yang terjadi, bahkan gua nggak tau apa-apa tentang mereka.
Saat gua SD, gua cuma cewek kuper disekolah, yang nggak pernah mau bergaul sama
siapapun... Bahkan ketika ada seseorang yang mau temenan sama gua, sengaja gua
jadiin musuh karena gua ogah punya teman... Entah apa yang gua pikirin saat
itu.Diluar sekolahpun nggak ada bedanya, gua nggak pernah keluar rumah SAMA
SEKALI kecuali ada acara keluarga atau masalah dadakan di rumah, gua baru mulai
bergaul sama teman-teman sekitaran rumah saat SMP, itupun dengan terpaksa dan
sedikit ancaman dari 'malaikat pelindung' gua.
Mungkin yang buat gua enggan bergaul karena teman
pertama gua, teman semasa kecil gua.. meninggal saat gua baru berumur 7 tahun.
Hey! Gua baru masuk SD saat itu, bayangkan betapa marahnya gua sama dia,
ngilang begitu aja. Gua baru ngerti dia udah nggak ada saat gua kelas empat,
dan jangan anggap gua lemot! Gua masih kecil saat itu. Mungkin sekarang,
pergaulan gua udah lumayan dibandingkan dulu, tetapi tetap aja ada sedikit rasa
'risih' setiap gua lagi ngumpul-ngumpul bareng mereka. Seakan-akan ada sebuah
suara dikepala gua yang bilang 'Hey! You're not meant to be here'... You know
what I mean?
Terkadang gua merasa prihatin terhadap diri gua
sendiri, dan bahkan gua sering iri sama teman-teman gua. Mereka dengan bebasnya
bilang 'Eh, gua suka dia lo, keren.' dan gua nggak ngerti apa arti kata 'suka'
itu! Ck! Udah cukup gua ngebohongin temen-temen sekelas gua saat SMP, pura-pura
suka dengan salah satu teman sekelas agar mereka menganggapku normal seperti
mereka. Dan berakhir dengan menyesalnya gua nggak bisa ngajak orang itu buat
karya sastra untuk lomba, karena sepertinya dia canggung terhadap gua. Dan saat
itu gua pengen berteriak, "How stupid you are! Gua belum bilang gua mau
ngapain dan lu langsung nolak? Hellooo!!! Hadiahnya lumayan mas! Lu apa punya duit
segitu?!" Oke, anggap itu berlebihan.
Dan saat SMA, aku kembali ditanya oleh salah
seorang temanku, 'Hey, apa kamu nggak punya orang yang kamu suka? Nggak pernah
aku denger kamu ngomongin cowok'. Dan aku kembali frustasi, hello girls! This
life is NOT only about love, open your eyes please! Yah, gua nggak akan munafik
bilang gua nggak kenal apa yang namanya pacaran, karna memang gua pernah
beberapa kali menjalin hubungan dengan beberapa orang, dan itu hanya karena
nggak tega! Hey! Mereka udah ngerahin keberanian mereka buat nembak cewek ketus
kayak gua, dan gua tolak? Dan gua nggak akan munafik bilang mereka jelek,
mungkin itu salah satu alasan gua nerima, karena cakep? Meskipun akhirnya
mereka sadar, gua sama sekali nggak punya 'rasa' buat mereka.
Mungkin gua pernah menyangka gua ngerasa falling
to someone yang gua kenal dari dunia maya, tetapi belakangan baru gua sadar, itu bukan rasa suka, tetapi
perasaan exited karena ada seseorang yang mirip dengan 'malaikat pelindung' gua
yang sekarang entah dimana. Bahkan terkadang gua meragukan kenormalanku
sendiri, hei! Nggak bisakah gua hidup normal seperti orang lain, tanpa ada
tekanan karena perasaan bersalah yang berasal karena 'aku hidup'. Terkadang ada
juga perasaan sedih yang tiba-tiba menyusup karena merasa gua kurang berharga
dimata orang lain, gua kurang berharga untuk bisa memiliki sahabat yang memang
benar-benar takut untuk lepas dari gua. Hahaha, pikiran gua terlalu dangkal ya?
Entah kenapa gua bisa nulis kayak begini =
=". Yeah, gua akui belakangan gua ngerasa depresed dan nggak ada
seorangpun yang bisa gua ajak buat berbagi, nggak kayak dulu saat masih ada dia. Hell! Bahkan beberapa kali gua sempat nyuri-nyuri pandang kearah Hp,
berharap namanya tiba-tiba muncul dilayar Hp gua. Entah apa yang menodai(?)
fungsi kerja otak gua. Ck! Somebody, please help me get this thing out from my
mind. Arrrgghh!
No comments:
Post a Comment