Dulu,
aku berusaha untuk meyakinkan diriku bahwa tak ada orang yang boleh benarku
percaya. Tetapi sejak dua tahun yang lalu, ada seseorang yang hadir dalam
hidupku. Meyakinkanku bahwa setiap orang yang kutemi berhak kuberi kepercayaan.
Nyaris setiap hari dia meyakinkanku bahwa tak semua orang akan menolak
kehadiranku jika mengetahui sisi gelapku.
Pada
awal perkenalan kami, aku hanya menganggap semua perkataannya sebagai angin
lalu. Semuanya hanya kuanggap sebagai keisengan seorang yang lebih tua
daripadaku.
Hari
demi hari ku lalui dengan berusaha untuk menolak kehadiranmu, berusaha untuk
menganggap bahwa dirimu memiliki arti yang sama seperti teman-temanku yang
lainnya. Berusaha menganggap semua yang kita bicarakan hanyalah gurauan semata.
Tetapi
ada satu hal yang kulewati, dirimu bukanlah sekedar teman untukku. Sedikit demi
sedikit aku mulai membuka hatiku, menceritakan hal-hal yang tak bisa
kubicarakan pada orang lain.
Sedikit
demi sedikit, aku mulai menyukaimu.
Tetapi
kenyataan yang selalu ada didepanku seolah-olah menamparku, aku melupakan fakta
bahwa dirimu adalah kekasih dari sahabatku sendiri.
Sebenarnya
apa maumu?
Kesalahan
apa yang pernah kuperbuat padamu, hingga membuat perasaanku terombang-ambing
seperti ini?
Bahkan aku sendiri tak tahu perasaan apa yang kini kumiliki
terhadap dirimu. Suka kah? Sayang kah? Atau aku hanya menganggap dirimu special
karena telah berhasil menampung semua keluh kesahku selama hampir dua tahun
ini.
No comments:
Post a Comment