Antara Dirimu dan Diriku

Berkawan, bercakap
Bercanda...
Awalnya...
Aku menyayangimu, sangat
Mungkin sebagai kakak,
Mungkin sebagai adik,
Mungkin sebagai sahabat,
Entahlah

Tapi memang kurasa
Pertama kalinya aku dapat terbuka, bahkan terkadang tertawa
Meskipun hanya dalam bentuk pesan
Aku bahkan tak pernah mendengar suaramu
Meski baru mengenalmu, timbul perasaan asing
Seperti aku telah lama sekali mengenal pribadimu
Kucoba tuk bangkitkan semangatmu
Saat masa terpurukmu, ingin membuat semangat hidupmu kembali
Meski akhirnya, bukan akulah yang bangkitkanmu
Bahkan bukan juga aku yang menemanimu saat kau lemah, koma, sekarat
Tetap aku berdoa untukmu, disini aku khawatir
Entah, apa saat itu rasaku sudah muncul
Tapi yang pasti, aku menyayangimu dalam konteks sahabat
Saat itu, kita mulai menjauh
Segalanya mulai merenggang
Akupun tak terlalu mempermasalahkannya
Karena memang, apa hakku?
Kaupun bukan siapaku
Tapi entah, semakin lama timbul rasa kehilangan
Akupun mulai mengawasimu dalam diam, tanpa ada kebranian untuk bicara
Tak ada niatan untuk menyapa
Hingga akhirnya, aku sadar...
Hatiku telah memilihmu untuk berlabuh
Dari sekian banyak orang yang kukenal
Kau yang dipilihnya
Aku bingung, bimbang
Berbagai perasaan berkecamuk dalam hatiku
Dan kini, kaupun telah mengetahui kebenarannya
Anggaplah hal itu sebagai angin lalu
Mungkin, aku akan menghindar, menjauh
Jika memang itu maumu
Tapi, percayalah
Aku kan tetap mengawasimu
Dalam diam...

RDV