^^ About Me ^^

Luka~

Kalau ada yang bertanya, apakah aku benci padanya? Mungkin aku akan menjawabnya dengan 'IYA' mungkin pula aku akan menjawabnya dengan 'TIDAK'

Sebenarnya, bukan perasaan benci yang kumiliki terhadapnya, melainkan iri.

Ya, aku sangat iri padanya. Iri karena dengan mudahnya dia bisa mendapatkan sorotan dari orang-orang yang sangat berarti bagiku. Iri karena tanpa berusahapun, semua orang yang menjadi temanku, mengaguminya. Iri karena aku masih tak percaya bahwa seseorang yang kukira peduli pada diriku, lebih peduli padanya. Iri karena keberadaannya lebih dekat dengan orang yang paling kusayang. Orang yang paling ingin ku lindungi.

Jika dipikirkan, bagaimana mungkin aku bisa memendam perasaan benci padanya? Pada awalnya, aku mengidolakannya. Aku sangat ingin bisa dekat dengannya, bercakap dengannya. Meskipun pada akhirnya, dialah orang yang paling ingin kuhindari.



Sampai sekarangpun, meski rasa iri semakin menggerogotiku... Aku tetap mengidolakannya. Meski memang, aku tetap berusaha sebisa mungkin untuk menghindarinya. Untuk tak berhubungan lagi dengannya, bahkan di dunia maya sekalipun.

Ingin sekali kukatakan pada mereka, bahwa aku benci menyadari bahwa aku hanyalah seseorang yang berharga jika sedang bersama dengan mereka. Keakraban mereka menjadi sebuah belati yang menusuk-nusuk relung hatiku hingga tak mungkin lagi di sembuhkan...

Ya, aku iri. Mengapa dia tak bisa peduli padaku seperti dia peduli padanya? Aku sangat iri pada kebersamaan mereka. Aku sangat benci menyadari bahwa bukan hanya aku dan dia yang memiliki hubungan "kakak-adik" melainkan dia juga.

Aku sangat benci menyadari bahwa dialah yang lebih dipilih untuk menemaninya saat liburannya. Aku sangat benci menyadari, saat akhirnya kita bisa bersama kembali, harus ada dia diantara kita.

Aku sadar. Segalanya takkan lagi seperti dahulu. Saat pertama kita saling kenal, saat pertama kita berjabat tangan, saat segalanya masih sangat indah untuk dikenang.

Gomen. Mian.

Aku takkan bisa lagi bersikap seperti dahulu. Karena kamulah penyebabnya. Karena kamulah yang sudah memperlakukanku secara berbeda. Anggaplah ini hanyalah sebuah kecemburuan seorang adik kepada kakaknya.

Tetapi, semuanya salahmu. Segalanya berubah karena kesalahanmu. Bukan aku.

Kamulah yang pertama berubah. Kamulah yang pertama kali meninggalkanku ketika aku sudah mulai merasa nyaman. Jadi kini, anggap aku sama seperti sebelum kita saling mengenal. Karena aku akan menghindari kalian berdua. Sebisa mungkin aku tak ingin berhubungan dengan kalian lagi. Karena hanya akan membuahkan luka bagiku...

No comments:

Followers